First Song: When Things Got Worse
hai pembaca, jumpa lagi dengan gue. seperti janji gue sebelumnya gue bakal nulis banyak selama liburan ini. so, yang pertama mau gue ceritakan adalah pengalaman gue menulis-bernyanyi-merekam lagu buatan gue sendiri, dan kerennya lagu ini bercerita tentang kisah nyata gitu deh.
jadi begini kronologinya…
jadi pada suatu hari di kelas kita diadakan ulangan KEWARGANEGARAAN yang sudah mahfum dikalangan anak-anak mengenai tingkat keberhasilannya menghasilkan korban stress tingkat rendah. so mulai jam pertama anak-anak mulai panik baca-baca buku, ada yang teriak keras-keras menghafal, ada yang sibuk bertanya mencari petunjuk pada kelas yang udah ulangan, ada pula yang ngomong sama tembok. stress. dan ada seorang yang giat belajarnya, sebut saja si A, nah si cewek ini mati-matian sekali belajarnya.
i mean it. berkali-kali gue berdecak heran liat dia bolak balik baca buku terus ngomong sana sini ke gue, mengkhutbahkan apa yang barusan ia baca. gue sendiri, yang tingkat penghafalannya buruk sekali, cuma bisa bengong.
intinya si A ini giat banget, seperti mau tes SIMAK saja. dan gue paling respect dengan orang-orang macam si A ini, usahanya besar sekali, ketimbang orang-orang yang cuma liat buku sedikit-sedikit sambil berdoa gimana nantinya aja macam gue ini. dan pas gue tanya apa sebabnya belajar mati-matian sepeti itu, ia menjawab, “soalnya gue bosen Ki, nilai lima terus, gue mau berubah!!!” wah alasan yang mulia.
singkat cerita, ulangan dimulai. gue sudah berspekulasi nilai si A ini bakal bagus.
tebak berapa nilainya? hanya 6,75. remedial. gue syok, pertama karena usahanya tidak sebanding dengan hasil yang diraih, kedua karena dia hanya butuh nilai 0,25 untuk lulus dari remedial, ketiga… si A itu menangis, i can see why she cry, tetapi untuk ukuran wanita seceria dan setegar si A ini, menangis seperti tidak ada di dalam kamusnya.
i mean it, si A ini beneran nangis.
gue ingin sekali menghiburnya. tapi gue sangat buruk dalam memilah kata, apalagi berbasa-basi. akhirnya gue membuat lagu ini, dengan tujuan yang tidak kalah mulia, yaitu… memunculkan senyumnya lagi dengan membuatkannya lagu, karena pada dasarnya si A ini, doyan musik.
ehmm… jangan ada gosip dulu, sabar dulu.
oke ini linknya teman-teman. gue membuka kampanye, jika anda mendownload lagu gue yang direkam dengan rekording seadanya ini, berarti anda mendukung untuk munculnya kembali keceriaan si A ini.
oh ya ini liriknya:
When Things Got Worse – Ekky Pramana
Hey girl, why’d you cover your face?
You’ve made things even worse
Hey girl, don’t you stick on the glue
She turns your day so blue
I look myself into
One day you’ll realize what you did
Was the foolest thing that you do
(Because)
Everybody had their own worst day
You have to listen what the people say
So it’s great to face it
You’re not alone
Then why did you cry?
Chorus:
(Why did you cry?)
It’s just a merely bad score
(Why did you run?)
We know it wasn’t your goal
(Why did you hide?)
It’s good to have an honest way
If you look it from the different door
You just have to do it more
That is what we learn it for
Then why did you cry?
Hey girl, wipe off all your tears
That’ll helps you throw your fears
Hey girl, are you feeling better?
Oh i wanna set you fly
Because i love your smile
One day you’ll realize what you did
Was the foolest thing that you do
(Because)
Everybody had their own worst day
You have to listen what the people say
So it’s great to face it
You’re not alone
Then why did you cry?
Chorus:
(Why did you cry?)
It’s just a merely bad score
(Why did you run?)
We know it wasn’t your goal
(Why did you hide?)
It’s good to have an honest way
If you look it from the different door
You just have to do it more
That is what we learn it for
Then why did you cry?
Chorus:
(Why did you cry?)
It’s just a merely bad score
(Why did you run?)
We know it wasn’t your goal
(Why did you hide?)
It’s good to have an honest way
If you look it from the different door
You just have to do it more
That is what we learn it for
Then why did you, cry?
see ya on the next post